Contoh Studi Kasus MPSI

Posted by Unknown On Friday, March 22, 2013 0 comments
Manajemen

Manajemen secara umum merupakan proses pengkoordinasian pekerjaan sehingga dapat terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui sebuah tim.

Manajemen dalam pembahasan MPSI kali ini manajemen terdiri dari proses-proses atau kegiatan-kegiatan yang mengutamakan apa yang dilakukan manajer dalam mengoperasikan organisasi yang dipercayakan kepadanya; yakni operasi-operasi perencanaan, pengorganisasian, inisiatif dan pengendalian.

Manajer merencanakan dengan menetapkan strategi dan tujuan serta memilih arah tindakan yang terbaik agar rencana-rencana itu dapat tercapai. Manajer mengatur tugas-tugas juga menyelesaikan tugas-tugas itu dalam kelompok-kelompok yang kompak serta mengatur pelimpahan wewenang-wewenang. Kemudian manajer mengendalikan prestasi/performa dari pekerjaan dengan menentukan standar-standar performa serta mencegah penyimpangan-penyimpangan terhadap standar-standar tersebut.

Proyek

Adapun proyek adalah upaya temporer untuk menghasilkan produk, jasa, atau hasil yang tertentu/unik.

Proyek juga bersifat temporer artinya waktu berlangsungnya dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang dilakukan dan tim yang dibentuk. Disamping itu jika Proyek menghasilkan yang unik maka hasil dari proyek merupakan suatu entitas baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan hasil yang sudah ada.

Pada kata  temporer  yang  membedakan  proyek  dengan  pekerjaan  rutin.  Karena  proyek bersifat temporer artinya waktu berlangsungnya dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan tim yang dibentuk. Meski begitu, produk atau jasa yang dihasilkan tidak bersifat temporer. Unik disini berarti hasil dari proyek yang merupakan suatu entitas baru yang memiliki karakteristikyang berbeda dengan hasil yang sudah ada.


Manajemen Proyek Sistem Informasi

Menurut PMBOK (Project Management Body Of Knowledge) :

“Manajemen proyek adalah aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan teknik  untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebutuhan proyek.”

Manajemen Proyek (PMI) :
Adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolahan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, MUTU, JADWAL, dan BIAYA serta memenuhi keinginan para STAKEHOLDER.

Definisi PMI menekankan pada langkah-langkah yang diperlukan dalam menjalani proyek untuk memenuhi keinginan STAKEHOLDER (Individu, maupun Organisasi), serta Ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelolah Proyek.

Proyek Sistem Informasi adalah proyek yang berhubungan perangkat lunak/Sistem informasi dalam suatu sistem komputer.

Sedangkan manajemen proyek system informasi secara mendasar adalah proses pengelolaan proyek yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengaturan tugas-tugas serta sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktor-faktornya, terutama waktu dan biaya.

Sebuah proyek sederhana barangkali hanya membutuhkan secarik kertas untuk menyusun perencanaannya. Namun tidak bisa demikian untuk mega proyek, unsur yang terkait dengan hal ini sangat besar jumlahnya. Melibatkan ribuan pekerja, dana trilyunan rupiah, waktu pelaksanaan tahunan dll. Sehingga harus menggunakan manajemen yang jelas ‘mega’ juga.

Contoh studi kasus tentang pentingnya MPSI dalam setiap pekerjaan Sistem Informasi TIK

Contoh studi kasus suatu perusahaan, PT Adil Sejahtera yang akan melakukan investasi dalam pengembangan system informasi di perusahaan tersebut. Dalam proses pengembangan proyek system informasi tersebut PT Adil Sejahtera membutuhkan dana sebesar 500 juta. Dana ini digunakan untuk membeli perangkat infrastruktur baik hardware maupun software.

Adapun untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut PT Adil Sejahtera mengeluarkan dana sebesar 150 juta dalam bentuk deposito dengan tingkat bunga deposito sebesar 10% dan sisanya, 350 juta didapat dari pinjaman bank dengan bunga 15%.

Diharapkan dengan adanya pengembangan system informasi tersebut PT Adil Sejahtera mendapatkan keuntungan 100 juta per tahun dalam waktu 10 tahun.
Setelah melakukan perhitungan baik :
pay back period (PBD), 
accounting rate of return (ARR), 
cost of capital, 
net present value (NPV), 
internal rate of return (IRR).

Maka dapat dibuat suatu keputusan apakah investasi pengembangan system informasi tersebut nantinya akan menguntungkan perusahaan ataukah merugikan perusahaan.

Jika menguntungkan perusahaan maka PT Adil Sejahtera bisa melanjutkan investasi pengembangan system informasi tersebut namun jika merugikan maka PT Adil Sejahtera dapat membatalkan rencana investasi pengembangan system informasi tersebut.

0 comments:

Post a Comment